Cara Menanam Pohon Pisang Agar Cepat Berbuah

Dedi Kusmana, S.Pt
Guru SMK NURUL HUDA PANUMBANGAN

Pohon pisang merupakan tanaman khas Indonesia, Wilayah Jawa barat menurut data Nasional 2017 merupakan populasi ke-3 terbesar untuk tanaman pisang, Kita bisa menanam pohon pisang disekitar rumah , kebun dan daerah perbukitan, sedangkan untuk di daerah pesawahan disarankan tidak di tanami pohon pisang dikarenakan bisa menjadi sarang hewan pengerat seperti tikus yang dapat mengakibatkan gagal panen tanaman padi, seperti yang pernah terjadi di daerah desa sukakerta kecamatan panumbangan kabupaten ciamis jaawa barat sempat mengalami gagal panen, pada tahun 2020, dan dilakukan penebangan dan embongkaran tanaman pisang di daerah pesawahan oleh kadus dan masarakat desa, dan di panen berikutnya signipikan hama tikus menghilang. 

pemetaan tanaman pisang lebih cocok ditanam didaerah kebun atau areal perbukitan dengan perawatan yang rutin dan pemupukan dengan kompos yang baik, dapat meningkatkan proposi buah pisang yang maximal, dengan menganalisa tanah yang akan di tanam pohon pisang dan mengevaluasi hasil dari produksi pada tanah tersebut kita bisa menentukan tata cara pemupukan yang benar pada area tersebut dengan membuat pupuk yang mengandung komposisi yang seimbang untuk zat hara yang dibutuhkan oleh pohon pisang yang akan  kita tanam.

Budidaya pisang bisa menjadi salah satu ladang usaha dengan pendapatan yang tinggi jika dibudidayakan dengan cara yang benar. Tentu saja! Siapa sih yang tidak tahu dengan buah pisang? Semua orang mengetahuinya dan bahkan hampir semua orang menyukai buah yang satu ini. Buah pisang merupakan jenis tanaman herba asalnya dari negara-negara Asia Tenggara dan kini telah menyebar ke berbagai negara di seluruh dunia. Selain memiliki rasa yang lezat dengan tekstur yang lembut, pisang sangat banyak disukai oleh semua kalangan dari mulai anak kecil hingga mereka yang telah tua. Bahkan pisang menjadi salah satu makanan padat yang bisa diberikan untuk bayi yang baru menginjak usia diatas 6 bulan. Hal ini dikarenakan buah pisang memiliki khasiat luar biasa, yaitu sangat kaya akan nutrisi dan gizi yang baik untuk pertumbuhan dan kesehatan tubuh. Tak hanya buahnya saja, bahkan batang dan daunnya pun dapat bermanfaat untuk kebutuhan lain.



Teknik Menanam buah pisang agar cepat berbuah harus menggunakan langkah-langkah yang tepat. Anda harus memilih bibit yang sehat, menyediakan media tanam, menanam dan memeliharanya dengan benar, dengan begitu, Anda akan memanen buah pisang dengan maksimal.

Tanaman pisang merupakan salah satu tanaman yang termasuk sangat mudah tumbuh. Hal inilah mengapa pisang dapat mudah dijumpai di berbagai tempat. Di Indonesia sendiri, tanaman pisang bisa dikatakan dapat dijumpai di setiap daerah. Bahkan Indonesia memiliki sentra perkebunan pisang yang berada di daerah Jawa Barat seperti Sukabumi, Cianjur dan Cirebon yang sering mengekspor hasilnya ke berbagai negara seperti Hongkong, Cina, Jepang, Australia, Singapura hingga ke negara-negara Amerika dan Eropa. Bagi Anda yang tertarik ingin membudidayakan pisang sebagai ladang bisnis ataupun sekedar memiliki tanaman pisang, Kami akan berikan ulasannya. Sebelumnya kami bahkan sudah memberikan sedikit penjelasan mengenai cara menanam dan merawat tanaman pisang pada artikel lama kami. Nah, sekarang akan diberikan penjelasan yang lebih update lagi agar pohon pisang yang Anda tanam bisa cepat berbuah. Untuk itu, silahkan simak langkah-langkah di bawah ini!

Pembibitan

Umumnya, pohon pisang ini banyak dibudidayakan dengan cara vegetatif atau tunas (anakan). Nah untuk tahap pembibitan ini, Anda bisa menyimak dan mengikuti langkah berikut ini.

  • Untuk bibit, Anda bisa menggunakan anakan yang diambil dari pohon pisang yang sehat dan memiliki kualitas buah yang baik. Ambil anakan dengan tinggi sekitar 1,5 meter dan lebar sekitar 20 cm. Usahakan anakan yang akan dijadikan bibit adalah anakan dewasa yang telah memiliki bakal bunga.
  • Setelah dipotong, Anda perlu membersihkan tanah atau kotoran yang menempel di sekitar akar
  • Simpan terlebih dahulu bibit selama kurang lebih 2 hari di tempat yang teduh agar luka umbi menjadi kering dan daun-daun yang lebar sebaiknya dibuang.
  • Selanjutnya, umbi bibit direndam dalam larutan insektisida selama kurang lebih 10 menit. Anda bisa menggunakan insektisida berupa larutan campuran 2 tutup POC NASA, 1 tutup HORMONIK, 2 sendok makan Natural GLIO, dan 10 liter air. Setelah itu, angkat umbi dan keringkan.
  • Jika Anda menemukan hama nematoda di lahan tanam, Anda bisa merendam umbi bibit terlebih dahulu dengan air panas.
  • dafus : Cara Menanam Pohon Pisang Agar Cepat Berbuah (bibitbunga.com)

Persiapan Media Tanam

Sebelum bibit mulai ditanam, terlebih dahulu Anda harus mempersiapkan media tanam dengan cara mengolahnya. Pengolahan media yang akan digunakan untuk penanaman ini bisa dilakukan dengan langkah-langkah berikut :

  • Basmi dan bersihkan semua gulma, rumput liar ataupun semak-semak yang terdapat di areal sekitar lahan tanam.
  • Gemburkan tanah yang cenderung padat dengan cara mencangkulnya.
  • Buatlah sengkedan pada tanah yang miring dan ditahan dengan menggunakan bebatuan ataupun rerumputan.
  • Buatlah juga lubang tanam dengan ukuran 30 cm x 30 cm x 30 cm untuk tanah gembur dan dengan jarak 3 m x 3 m.
  • Jangan lupa juga untuk membuat saluran pembuangan air yang keluar.
  • Anda juga bisa menanami batas sengkedan dengan tanaman legum yang bermanfaat untuk menahan erosi dan juga angin serta memberi unsur hara N.
  • Dan sebelum memasuki tahap penanaman, Anda sebaiknya mempersiapkan pupuk terlebih dahulu dengan cara mencampurkan pupuk kandang sebanyak 30 kg dengan Naturan GLIO sebanyak 100 gram. Percikkan sedikit air untuk menjaga kelembabannya lalu masukkan ke dalam karung dan biarkan selama 1 sampai 2 minggu.
  • Tanah galian bisa dipisahkan terlebih dahulu dengan tanah bagian bawah.
  • Tanah galian atas kemudian dicampur dengan pupuk yang telah Anda buat tadi dan ditambahkan dengan dolomit masing-masing 0,5 sampai 1 kg untuk setiap lubang tanam. Kemudian tambahkan juga pupuk kandang sebanyak 15 sampai 20 kg untuk setiap lubangnya.

Penanaman

Setelah semua media tanam telah siap untuk digunakan penanaman, Anda bisa memasuki tahap penanaman. Tahap penanaman ini bisa dilakukan dengan langkah berikut ini.

  1. Pertama-tama masukkan bibit pisang ke dalam lubang tanam yang telah disediakan. Pastikan posisi bibit berdiri dengan tegak. Tutup dengan tanah galian yang telah diberi pupuk dan diikuti dengan tanah galian bagian bawah.
  2. Setelah semua bibit ditanam, sirami dengan 2 tutup cairan POC NASA, 0,5 tutup HORMONIK, dan juga 5 liter air yang telah dicampurkan.
  3. Penyiraman ini bisa dilakukan dalam 2 hingga 3 bulan sekali
  4. Pemeliharaan, Perawatan dan Pengendalian Hama

    Untuk memelihara dan merawat pohon pisang, lakukan beberapa hal berikut :

    • Penjarangan. Hal ini dilakukan dengan melakukan pemotongan anak agar di dalam satu rumpun terdapat 3 sampai 4 batang.
    • Penyiangan. Pohon pisang induk harus senantiasa disiangi dengan cara membersihkan segala jenis gulma, rumput liar yang terdapat di sekitar tanaman. Pastikan penyiangan ini dilakukan dengan tidak terlalu dalam agar tidak merusakan akar pisang yang memang juga tidak terlalu dalam.
    • Perempalan. Perawatan ini dilakukan dengan cara memangkas daun-daun pohon yang telah mengering agar kebersihan terjaga. Lakukan secara rutin.


    • Pemangkasan terhadap daun-daun pisang yang telah mengering harus segera dilakukan agar virus yang terdapat pada daun-daun tersebut tidak menjalar dan merusak daun-daun lainnya yang masih sehat dan segar.
  • Pemupukan. Seperti yang telah dijelaskan, pupuk diberikan dalam 2 hingga 3 bulan sekali dengan menggunakan larutan seperti sebelumnya.
  • Penyiraman. Pastikan tanaman selalu disirami secara rutin dengan mengisi saluran air yang telah dibuat. Hal ini akan membuat pohon pisang menjadi lebih subur dengan tingkat produktifitas yang baik.
  • Pemberian mulsa. Mulsa berupa dedaunan diletakkan di sekitar rumpun untuk menekan gulma dan mencegah penguapan air. Namun hal ini tidak dilakukan secara terus menerus. Lakukan sesekali saja.
  • Untuk buah, potong jantung pisang yang berada di jarak 25 cm dari sisir buah pisang yang terakhir. Hal ini dilakukan agar tidak menghambat pertumbuhan buah.
  • Dan untuk hama, hama yang biasa ditemukan dalam pohon pisang adalah ulat daun, uret kumbang, nematoda, ulat bunga dan ulat buah. Anda bisa mengendalikan hama-hama ini dengan insektisida seperti Malathion dan Pestona.
  • Selain itu, pohon pisang juga sering diserang dengan berbagai penyakit seperti penyakit darah, panama, bintik daun, layu dan daun pucuk. Anda harus senantiasa membersihkannya agar tidak mengganggu pertumbuhan dan kualitas buah pisang yang akan dihasilkan. Untuk itu, pencegahan dengan larutan seperti Natural GLIO tadi sangat dibutuhkan untuk meminimaslisir datangnya penyakit ini.

Pemanenan

Memasuki tahap pemanenan, umumnya pohon pisang telah berbuah setelah usianya mencapai 1 tahun. Anda bisa memanen buah pisang jika telah menemui ciri-ciri seperti daun bendera yang mengering, buah telah mencapai usia minimal 80 hari, bentuk buah dengan siku-siku yang hampir bulat. Dan untuk cara memanennya, Anda bisa memotong tandan pisang dari pangkalnya yang paling atas dengan jarak 30 cm. simpan pisang dengan posisi terbalik agar getah dari potongan tersebut tidak jatuh ke buah. Dalam sebuah perkebunan pisang, Anda bisa melakukan panen hingga 10 hari.

Pemupukan

Apabila Kamu menginginkan tumbuhan pisang bisa berbuah besar, pemupukan merupakan perihal yang wajib dicoba.

Sebulan sehabis satu bulan podon ditanam, beri pupuk pada tumbuhan dengan dosis kombinasi 250 gr Za, 100 gr DS, serta 150 gr ZK per tumbuhan.

Beri pupuk tersebut secara berkala dengan rentang waktu 3 bulan sekali. Yang berarti wajib dicermati, pemberian pupuk dicoba dengan dibenamkan melingkar mengelilingi tumbuhan.

Penjarangan

Semacam yang telah dibahas tadinya, jarak antar tumbuhan satu dengan yang lain hampir 3-4 m.

Penjarangan ini dicoba dengan tujuan melindungi penyeimbang perkembangan tumbuhan pisang sehingga tiap tumbuhan bisa menghasilan tandan/buah yang besar serta mutu baik.

Setelah itu, umumnya hendak terdapat anakan tumbuhan pisang yang berkembang di dekat tumbuhan pisang yang berusia 4-6 bulan.

Lekas pisahkan serta tanam di lubang lain dengan jarak 3-4 m dari tumbuhan pisang yang lain. Begitu seterusnya dicoba.


Pemotongan Jantung Pisang

Pemotongan jantung pisang ini diklaim bisa tingkatkan produksi buah 2-5% serta wajib dicoba sehabis bunga terakhir pada jantung mekar, diisyarati dengan perkembangan buah yang lelet serta kecil.

Bila isyarat tersebut timbul, lekas potong jantung pisang.

Pemeliharaan

Pemeliharaan ini pula memastikan mutu buah yang hendak dipanen nanti. Bilas daun terutama daun kering di dekat tandan buah pisang.

Tidak hanya itu, buang buah pisang yang tidak berkembang sempurna, umumnya pada 1-2 sisi terakhir ataupun terbawah.

Dianjurkan tandan ataupun buah buat dibungkus (bahasa jawa: dibrongsong) dengan kantong plastik dimensi 1 m x 45 cm.

Pembungkusan ini dicoba buat melindungi buah dari kehancuran yang diakibatkan serangga ataupun sebab gesekan daun.

Setelah itu, supaya tumbuhan tidak roboh saat sebelum panen, tumbuhan bisa ditopang dengan bambu ataupun kayu yang lain. Buat masa panennya sendiri relatif.

Tetapi, biasanya pada masa kemarau buah pisang telah bisa dipanen 80 hari sejak keluarnya jantung pisang. Sebaliknya pada masa penghujan, 120 hari sejak keluarnya jantung pisang.

dafus : Cara Merawat Pohon Pisang (berkebun.co.id)


CARA PERBANYAKAN TANAMAN PISANG DENGAN SISTEM KULTUR JARINGAN



Perbanyakan benih pisang dapat dilakukan secara konvensional (pemisahan dari anakan dari induknya, pembelahan bonggol) dan kultur jaringan. Perbanyakan benih dengan anakan paling banyak digunakan oleh petani karena mudah dilaksanakan, namunperolehan benih sedikit dan tidak seragam sehingga kurang efisien dalam skala usaha yang luas.

Perbanyakan benih melalui kultur jaringan memerlukan keahlian dan ketelitian yang tinggi karena mengunakan sarana dan bahan yang steril, sehingga memerlukan modal yang cukup banyak.
Kedua cara tersebut diatas dapat dipilih disesuaikandengan kondisi biaya, tenaga dan waktu yang diperlukan. Kedua cara perbanyakan tersebut masing-masing mempunyai keuntungan dan kerugian sebagai berikut :

Cara perbanyakan Keuntungan Kerugian
Anakan (konvensional) - Biaya murah - Perolehan bibit per pohon sedikit
- Memerlukan waktu yang cukup lama
Kultur jaringan - Dapat memproduksi dalam jumlah yang banyak
- Kecil kemungkinan terinfeksi penyakit
- Lebih cepat berbuah - Biaya mahal

Benih Rebung
Bentuk benih berupa tunas yang belum berdaun, tinggi antara 20-40 cm.
Cara ini dilakukan dengan melakukan pembongkaran karena tunas masih kecil dan berada didekat permukaan tanah.
Benih Anakan Mudah
Berupa tunas yang sudah keluar daun, tetapi daunnya masih menggulung sehingga menyerupai pedang. Tingginya antara 41-100 cm.
Benih anakan sedang
Berupa tunas yang sudah berdaun mekar sehelai. Tingginya antara 101-150 cm.
Benih Anakan Dewasa
Anakan yang telah berdaun lebih dari dua helai,tingginya antara 151-175 cm. Cara perbanyakan ini sulit didapatkan dalam jumlah banyak secara serempak dan memerlukan waktu yang relatif lama.
Benih dari belahan bonggol
Berupa bahan dari persemaian belahan bonggol yang pohonnya telah dipungut hasilnya.
Keuntungan dari cara perbanyakan dengan belahan bonggol sebagai berikut:
- memperoleh keuntungan dalam jumlah banyak dan keuntungan seragam
- Mempermudah pengangkutan
- Tahan lama dalam penyimpanan
- Memudahkan perlakuan benih untuk pencegahan serangan OPT.

T
ahapan Pembuatan Benih
Tunas Anakan:
- Tentukan pohon induk yang unggul dan dari populasi yang benar-benar bebas dari serangan penyakit
- Pilih anakan segar dan sehat, kemudian bongkar dengan menggunakan cangkul atau linggis
- Kumpulkan benih pada tempat yang teduh, bersihkan akar beserta tanahnya,kurangi daunnya, seleksi menurut besar dan tingginya benih untuk mendapatkan benih yang seragam.
- Celupkan benih kedalam larutan formalin 5% selama 20 menit atau ke dalam air panas 550 C selama 30 menit.
- Angkat dan kering anginkan benih ditemapat teduh
- Benih dapat ditanam langsung (anakan dewasa) atau ditanam dalam polybag ( tunas anakan/rebung).
Benih belahan bonggol
- Tentukan pohon induk yang unggl dan dari populasi yang benar-benar bebas dari serangan penyakit
- Bongkar pohon/bonggol dengan alat cangkul atau linggis
- Bersihkan bonggol dari tanah dan akar-akar ya ng masih menempel secara hati-hati agar mata tunas tidak rusak
- Potong batang semu dan sisakan 10-12,5 cm dan diatas pangkal bonggol
- Periksa warna bonggol tersebut arah membujur sehingga menjadi beberapa belahan bonggol dengan ukuran 10x10x10 cm. tiap belahan bonggol memiliki satu mata tunas
- Masukkan belahan bonggol kedalam air panas 550 C selama 60 menit dana masukkan kedalam laruta ZPT IBA 20 ppm. Selama 60 menit. Tujuan merendam kedalam air panas adalah untuk menghilangkan hama penyakit dan ZPT untuk merangsang pertumbuhan tunas
- Angkat dan kering anginkan benih ti tempat yang teduh dengvan menggunakan alas plastik atau tempat dari bambu
- Selanjutnya benih dapat ditanam di persemaian atau ditanam dalam polybag sebelum ditanam dilapangan. Benih asal belahan bonggol biasanya setelah berumur 3 bulan setelah keluar daun 2-3 helai.

dafus : 


HAMA DAN PENYAKIT 7.1. Hama 1) Ulat daun (Erienota thrax.) Bagian yang diserang adalah daun. Gejala: daun menggulung seperti selubun g dan sobek hingga tulang daun. Pengendalian: dengan menggunakan insektisida yang cocok belum ada, dapat dicoba dengan insektisida Malathion. 2) Uret kumbang (Cosmopolites sordidus) Bagian yang diserang adalah kelopak daun, batang. Gejala: lorong-lorong ke atas/bawah dalam kelopak daun, batang pisang penuh lorong. Pengendalian: sanitasi rumpun pisang, bersihkan rumpun dari sisa batang pisang, gunakan bibit yang telah disucihamakan. 3) Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis). Bagian yang diserang adalah akar. Gejala: tanaman kelihatan merana, terbentuk rongga atau bintik kecil di dalam akar, akar bengkak. Pengendalian: gunakan bibit yang telah disucihamakan, tingkatkan humus tanah dan gunakan lahan dengan kadar lempung kecil. 4) Ulat bunga dan buah (Nacoleila octasema.) Bagian yang diserang adalah bunga dan buah. Gejala: pertumbuhan buah abnormal, kulit buah berkudis. Adanya ulat sedikitnya 70 ekor di tandan pisang. Pengendalian: dengan menggunakan insektisida. 7.2. Penyakit 1) Penyakit darah Penyebab: Xanthomonas celebensis (bakteri). Bagian yang diserang adalah jaringan tanaman bagian dalam. Gejala: jaringan menjadi kemerah-merahan seperti berdarah. Pengendalian: dengan membongkar dan membakar tanaman yang sakit. 2) Panama Penyebab: jamur Fusarium oxysporum. Bagian yang diserang adalah daun. Gejala: daun layu dan putus, mula-mula daun luar lalu daun di bagian dalam, pelepah daun membelah membujur, keluarnya pembuluh getah berwarna hitam. Pengendalian: membongkar dan membakar tanaman yang sakit. TTG BUDIDAYA PERTANIAN Hal. 8 / 13 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id 3) Bintik daun Penyebab: jamur Cercospora musae. Bagian yang diserang adalah daun dengan gejala bintik sawo matang yang makin meluas. Pengendalian: dengan menggunakan fungisida yang mengandung Copper oksida atau Bubur Bordeaux (BB). 4) Layu Penyebab: bakteri Bacillus . Bagian yang diserang adalah akar. Gejala: tanaman layu dan mati. Pengendalian: membongkar dan membakar tanaman yang sakit. 5) Daun pucuk Penyebab: virus dengan perantara kutu daun Pentalonia nigronervosa. Bagian yang diserang adalah daun pucuk. Gejala: daun pucuk tumbuh tegak lurus secara berkelompok. Pengendalian: cara membongkar dan membakar tanaman yang sakit. 7.3. Gulma Tidak lama setelah tanam dan setelah kanopi dewasa terbentuk, gulma akan menjadi persoalan yang harus segera diatasi. Penanggulangan dilakukan dengan: 1) Penggunaan herbisida seperti Paraquat, Gesapax 80 Wp, Roundup dan dalapon. 2) Menanam tanaman penutup tanah yang dapat menahan erosi, tahan naungan, tidak mudah diserang hama-penyakit, tidak memanjat batang pisang. Misalnya Geophila repens. 3) Menutup tanah dengan plastik polietilen

dafus : PISANG (jogjaprov.go.id)

 Manafaat pohon pisang selain buah pisang sebagai buah buahan untuk kita makan, batangnya pun bisa bermanfaat untuk bahan olahan pakan alternatif seperti permentasi pakan untuk itik, ayam, domba , sapi dan kerbau..

lampiran proses pembuatan pakan fermentasi dan pelet dari bahan baku batang pisang











Komentar

Postingan Populer